Pekerjaan tambah di sini adalah pekerjaan akibat perubahan desain (bisa berupa perubahan material maupun bentuk) atau perubahan karena selera pemilik proyek.
Pasti bingung kan mengapa kontraktor tidak ingin pekerjaan tambahan di kontrak proyeknya?
Padahal dengan diberi pekerjaan lagi keuntungan menjadi lebih banyak.
Tidak bisa seperti itu.
Dalam menghitung keuntungan dalam satu proyek, kontraktor memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan.
Padahal dengan diberi pekerjaan lagi keuntungan menjadi lebih banyak.
Tidak bisa seperti itu.
Dalam menghitung keuntungan dalam satu proyek, kontraktor memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan.
PERTAMA, budget untuk overhead.
Hal yang menakutkan untuk kontraktor apabila overhead menggerus keuntungan yang diperoleh. Keuntungan yang telah diprediksi sebelumya menjadi berkurang.
Overhead merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menunjang suatu pekerjaan. Biaya yang dikeluarkan bisa berupa biaya tenaga kerja, transportasi, keamanan dan biaya lain diluar bahan material.
Overhead merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menunjang suatu pekerjaan. Biaya yang dikeluarkan bisa berupa biaya tenaga kerja, transportasi, keamanan dan biaya lain diluar bahan material.
KEDUA, waktu pelaksanaan.
Dalam satu proyek bangunan, kontraktor terikat dengan time schedule (waktu pelaksanaan) yang telah disepakati kedua belah pihak.
Apabila dalam fungsi dan tugas kontraktor tidak bisa menyelesaikan proyek sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bisa dikenakan sanksi sesuai yang tertuang dalam kontrak proyek.
Kontraktor telah memperhitungkan dengan seksama semua biaya yang akan dikeluarkan selama proyek berlangsung. Apabila ditengah atau menjelang akhir proyek tiba-tiba ada instruksi pekerjaan tambah, otomatis akan mempengaruhi perilaku biaya yang akan dikeluarkan lagi untuk pekerjaan tersebut.
Prinsip dari kontraktor adalah secepatnya menyelesaikan proyek dengan catatan tagihan lancar, kemudian mencari atau menyelesaikan proyek yang lain.
Apabila dalam fungsi dan tugas kontraktor tidak bisa menyelesaikan proyek sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bisa dikenakan sanksi sesuai yang tertuang dalam kontrak proyek.
Kontraktor telah memperhitungkan dengan seksama semua biaya yang akan dikeluarkan selama proyek berlangsung. Apabila ditengah atau menjelang akhir proyek tiba-tiba ada instruksi pekerjaan tambah, otomatis akan mempengaruhi perilaku biaya yang akan dikeluarkan lagi untuk pekerjaan tersebut.
Prinsip dari kontraktor adalah secepatnya menyelesaikan proyek dengan catatan tagihan lancar, kemudian mencari atau menyelesaikan proyek yang lain.
KETIGA, berbelitnya mengurus tagihan pekerjaan tambah.
Menghindari birokrasi yang rumit sudah menancap di otak manusia. Terkadang untuk mengurus tagihan pekerjaan tambah dalam proyek, kita dihadapkan untuk membuat pernyataan bahwa pekerjaan tambah tersebut telah disetujui oleh stake holder proyek (owner dan konsultan pengawas yang ditunjuk).
Sebelum mengajukan form pernyataan tersebut, item pekerjaan harus diklarifikasi oleh konsultan quantity surveyor (QS) yang ditunjuk owner.
Setelah proses disetujui stake holder,baru item pekerjaan tersebut dapat di progres untuk bisa mengajukan tagihan.
Sangat melelahkan sekali saudara-saudara. Itu yang biasa terjadi diproyek skala besar.
Saya kira proyek kecil demikian juga, kontraktor dengan kontrak proyek lumpsum menghindari pekerjaan tambah (Site Instruction).
Jika pekerjaan bisa cepat selesai dan estimasi keuntungan sudah ditangan mengapa mencari penyakit? Demikian sebagian dari rahasia dan kiat kontraktor sukses dalam proyeknya.
Terimakasih telah membaca dan Share Rahasia Kontraktor Sukses di proyeknya : Tidak Ingin Ada Pekerjaan Tambahan (Site Instruction)
Silahkan Share :
Previous
Artikel Sebelumnya
Artikel Sebelumnya